Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial

Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial

Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial – Manusia Sebagai Individu Dan Mahluk Sosial
Maksudnya manusia itu adalah individu dengan kepribadian khasnya berada pada tengah-tengah kelompok individu lainnya yang sekaligus mematangkan untuk menjadi pribadi. Proses dari individu untuk menjadi pribadi tidak hanya didukung dan dihambat oleh dirinya sendiri, melainkan juga dari kelompok lain di sekitarnya. Pada proses menjadi pribadi, individu dituntut bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia berada, baik pada lingkungan fisik dan maupun non fisik atau sosial budaya. Bersifat halus, indah, tinggi, sopan, dan juga luhur. Maka dari itu masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dinyatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.

Pengertian Dari Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial

Menurut Azyumardi Azra (2007), beradaban mencakup di berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari pandangan hidup, tata nilai, sosial budaya, Politik, kesenian, ilmu pengetahuan, sains, teknologi, dan masih banyak lagi. Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk yang beradab dan juga berbudaya yang tidak bisa hidup di luar adab dan budaya tersendiri. Manusia beradab dan berbudaya yang hidup pada dalam satu masyarakat beradab bukanlah sesuatu yang alamiah, namun diciptakan melalui berbagai pada upaya yang mendukung akan terciptanya manusia beradab dan masyarakat adab.

Pada Indonesia sila kelima pada Pancasila Kemanusiaan yang adil dan beradab memberi pengakuan bahwa manusia yang hidup di Indonesia diperlukan secara adil dan beradab oleh penyelenggara negara. Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai bahwa pada satu tindakan yang berhubungan dengan kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang berdasarkan atas dasar sikap moral, yaitu kebajikan dan hasrat yang menjunjung tinggi martabat manusia, serta sejalan dengan norma-norma. Kemanusiaan yang adil dan beradab juga mencakup pada perlindungan dan juga penghargaan kepada budaya dan kebudayaan yang dikembangkan oleh bangsa yang beragam etnik dan golongan.

Berdasarkan akal Budi manusia yang selalu berubah dari waktu ke waktu dalam rangka untuk melakukan perbaikan nilai hidup dan juga kualitas hidupnya. Dari pernyataan ini kita belajar bahwa pada hakikatnya manusia tidak anti perubahan, meskipun perubahan itu bisa dilakukan secara sadar maupun tidak sadar atau karena terpaksa berubah oleh karena suatu alasan tertentu. Globalisasi adalah fenomena yang khusus dalam peradaban manusia yang bergerak pada masyarakat global dan juga merupakan bagian dari proses manusia global. Munculnya teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi. Globalisasi ini menyentuh semua aspek penting kehidupan. Globalisasi ini juga menciptakan beberapa tantangan dan permasalahan yang baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi ini ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga bisa mengubah dunia secara mendasar.

Akibat globalisasi. Masyarakat banyak yang mengalami anomi, sehingga menyebabkan kompromisme sosial terhadap hal-hal yang sebelumnya dianggap melanggar norma tunggal masyarakat. Selain itu juga terjadinya disorientasi atau alienasi, dimana keterasingan pada diri kita sendiri atau pada perilaku sendiri. Karena pertemuan budaya-budaya yang tidak sepenuhnya tereintegrasi pada kepribadian mo manusia sendiri. Pada problematika peradaban manusia yang terpenting adanya kemungkinan punahnya suatu bahasa pada daerah tertentu disebabkan oleh penutur bahasanya telah terkontaminasi dengan pengaruh globalisasi. Pencampuran bahasa ini bisa mengancam eksistensi bahasa pada suatu di daerah-daerah.

Author: emart