Faktor Yang Mempengaruhi Infertilitas

Faktor Yang Mempengaruhi Infertilitas

Faktor Yang Mempengaruhi Infertilitas – Halo sobat semuanya! Seperti yang kita bahas sebelumnya bahwa Infertilitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan kemandulan ialah suatu hal yang menyebabkan sepasang suami istri tidak pernah memiliki keturunan walau sudah berhubungan intim selama bertahun-tahun lamanya. Namun apa saja yang menjadi faktor penyebab yang dapat mempengaruhi Infertilitas pada pasangan suami istri? Berikut akan kami jelaskan dalam pembahasan artikel kali ini.

Faktor Yang Mempengaruhi Infertilitas Pada Pasangan Suami Istri

1. UMUR

Kemampuan reproduksi pada wanita menurun drastis pada saat umur 35 tahun karena cadangan sel telur yang semakin sedikit. Fase reproduksi wanita yaitu masa sistem reproduksi wanita yang berjalan optimal sehingga wanita mampu untuk hamil. Fase ini dimulai Saat fase pubertas sampai sebelum fase menopause.

Fase pubertas wanita adalah fase di saat wanita mulai dapat bereproduksi. Yang dimana ditandai dengan haid untuk pertama kalinya (Menarche)dan munculnya dengan tanda-tanda kehamilan sekunder, ditandai dengan membesarnya payudara, tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin dan timbulnya lemak di pinggul. Fase pubertas wanita terjadi pada umur 11-13 tahun. Adapun fase menopause yaitu fase di saat haid berhenti. Fase menopause akan terjadi pada saat umur 45-55 tahun.

Pada fase reproduksi, wanita mempunyai 400 sep telur, Saat wanita mengalami Menarche sampai menopause, wanita yang mengalami menstruasi secara periodik yaitu pelepasan satu telur.jadi, wanita dapat mengalami menstruasi sampai setara dengan 400 kali. Umur 35 tahun simpanan sel telur akan menipis dan mulai terjadi perubahan keseimbangan hormon sehingga wanita mempunyai kesempatan untuk bisa hamil menurun drastis. Kualitas sel telur yang dihasilkan menurun sehingga tingkat keguguran yang meningkat. Sampai akhirnya kira-kira umur 45 tahun sel telur habis sehingga wanita tidak menstruasi lagi atau alias tidak mungkin hamil lagi. Pemeriksaan cadangan sel telur dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah dan USG saat menstruasi ke-2 atau yang ke-3.

2. LAMA INFERTILITAS

Berdasarkan pada laporan klinik fertilitas di Surabaya, lebih dari 50% pasangan yang bermasalah dengan infertilitas datang dengan terlambat. Terlambat dalam artian umur semakin tua, penyakit pada organ reproduksi yang semakin parah dan semakin terbatasnya jenis pengobatan yang sesuai dengan pasangan tersebut.

3. STRES

Stres juga dapat memicu terjadinya pengeluaran hormon kortisol dan mempengaruhi juga pengaturan hormon reproduksi.

4. LINGKUNGAN

Paparan terhadap racun contohnya lem, bahan pelarut organik yang mudah menguap, silikon, pestisida, obat-obatan seperti obat pelangsing dan obat rekreasional ( rokok, kafein dan alkohol) itu semua dapat mempengaruhi sistem reproduksi. Kafein terkandung dalam kopi dan teh.

5. HUBUNGAN SEKSUAL

Infertilitas juga ditinjau dari segi berhubungan seksual meliputi: frekuensi, posisi dan melakukannya tidak sedang dalam masa subur. Hubungan intim atau disebut koitus atau onani (masturbasi) yang dilakukan setiap hari akan mengurangi jumlah dan kepadatan pada sperma. Frekuensi yang dianjurkan 2-3 kali seminggu sehingga akan memberikan waktu testis memproduksi sperma dalam jumlah yang cukup dan matang.

6. Kondisi Reproduksi Wanita

Kondisi dari reproduksi wanita juga sangat berkaitan dengan enyebab dari Infertilitas di antaranya cervix, uterus dan sel telur.

7. Kondisi Reproduksi Pria

Selain kondisi reproduksi wanita, reproduksi pada pria juga dapat menjadi hal yang serupa yaitu kualitas sperma dan seksualitas.

8. POSISI

Infertilitas dipengaruhi juga dengan berhubungan seksual yang berkualitas, dilakukannya dengan frekuensi 2-3 kali seminggu, agar terjadi penetrasi dan tanpa kontrasepsi. Penetrasi adalah masuknya penis ke vagina sehingga sperma dapat dikeluarkan, yang nantinya akan bertemu dengan sel telur yang “menunggu” di saluran telur wanita. Penetrasi akan terjadi apabila penis tegang (eraksi). Oleh karena itu gangguan ereksi atau disebut dengan impotensi yang dapat menyebabkan infertilitas. Penetrasi yang dilakukan dengan cara posisi pria berada diatas, sedangkan wanita di bawah. Sebagai tambahan yaitu di bawah pantat wanita yang diberikan ganjalan bantal agar sperma dapat menampung dan dianjurkan juga setelah wanita menerima sperma, wanita berbaring selama 10 menit sampai dengan 1 jam , fungsinya memberikan waktu pada sperma bergerak menuju saluran telur untuk bertemu dengan sel telur.

9. MASA SUBUR

Saat wanita berhubungan seksual, wanita harus orgasme. Pernyataan itu keliru, dikarenakan kehamilan terjadi bila sel telur dan sperma bertemu. Hal yang penting perlu diingat adalah bahwa sel telur tidak dilepaskan karena orgasme. Satu sel telur dilepaskan oleh indung telur yang terdapat dalam setiap menstruasi, yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya kejadian itu disebut ovulasi, kemudian sel telur menunggu sperma disaluran telur (tuba falopi) selama kurang-lebih 48 jam. Masa itu disebut dengan masa subur.

Itulah beberapa hal yang menjadi faktor utama penyebab pasangan suami istri mengalami Infertilitas atau kemandulan.

Author: emart